Manado, ambangnews.com – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H di Sulawesi Utara berlangsung semarak. Salah satu yang mencuri perhatian dalam Pawai Taptu Obor yang digelar pada Sabtu malam, 26 Juli 2025, adalah partisipasi aktif dari Masjid Ar-Rahmah, Kelurahan Banjer.
Masjid Ar-Rahmah mengirim dua grup peserta, masing-masing dari kategori remaja dan anak-anak, yang dikoordinasi oleh Ni’ma Labatjo. Kedua grup ini mewakili komunitas Lorkub (Lorong Kubur) dari Lingkungan II Banjer.
“Ini bentuk partisipasi kami dalam syiar Islam dan mempererat ukhuwah antarwarga. Anak-anak dan remaja sangat antusias,” ujar Ni’ma saat ditemui di lokasi kegiatan.

Pawai yang diprakarsai oleh Remaja Masjid Al-Magfirah Karame bersama PHBI Sulawesi Utara tersebut diawali dengan arak-arakan obor menyala yang berjalan dari titik start hingga finish di Masjid Al-Magfirah Karame. Acara dimulai setelah Sholat Isya dan dilepas secara resmi oleh Gubernur Sulut, yang diwakili oleh Karo Pembangunan, Lukman Lapadengan.
Ribuan warga tumpah ruah memadati jalanan, menyaksikan prosesi penuh cahaya yang diiringi lantunan sholawat dan nyanyian religius. Warga yang menonton pun memberikan dukungan dengan tepuk tangan dan sorakan semangat kepada para peserta.
Ketua panitia kegiatan, Sera, mengatakan bahwa pawai ini tidak hanya sebagai tradisi keagamaan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang kuat.
“Tradisi Pawai Obor selain menjadi bagian dari ekspresi keagamaan, juga merupakan simbol cahaya dalam kegelapan. Ini melambangkan nilai spiritual, kebersamaan, dan persatuan,” ungkapnya.

Pawai Taptu Hijrah ini menjadi wadah pelestarian tradisi yang mengandung pesan moderasi beragama, toleransi, dan harmoni sosial. Partisipasi aktif masyarakat seperti dari Masjid Ar-Rahmah Banjer menjadi bukti nyata semangat kolaborasi dan keberagaman yang hidup di tengah masyarakat Sulawesi Utara.(*)













